Sunday, April 21, 2013

Youngmin (Boyfriend) Love Story : FATE part 5


            Sepanjang jalan Youngmin hanya memakai headsetnya dan asik sendiri di kursi belakang. Sementara Kimei mengambil buku tentang “Love in Attic” dari tasnya dan mulai membaca buku itu. Buku itu selalu menginspirasikan Kimei tentang perjalan cinta dua sejoli yang penuh dengan percobaan. Kimei membaca buku itu dengan perhatian penuh, sampai-sampai air matanya terjatuh. “Hei! Apa-apaan menangis? Kamu rindu  orang tuamu ya! Manja! Aku saja sering ditinggal tidak pernah menangis!” sahut Youngmin dari belakang sambil menendang kursi Kimei di depan. “Apa? Aku tidak menangis! Mataku kelilipan! Lihat! Novel ini tulisannya kecil jadi mataku perih!” jawab Kimei dengan nada yang seolah-olah menutup-nutupi sesuatu. “Tidak usah beralasan anak kecil!”. Kimei hanya diam dan menarik nafas sedalam-dalamnya dan menghebuskannya secara pelan-pelan.
            Akhirnya mereka sampai di gedung Starship Entertainment. Gedungnya besar. Kimei tidak pernah pergi ke gedung sebesar itu. Baru saja melangkah dari mobil, Kimei langsung dilempar tas ransel Youngmin. “Nih.. tolong bawakan tas ini untukku. Jangan dibuka kalau tidak aku suruh. Mengerti?”. “Iya tuan”. “Bagus”. Mereka berjalan menuju practise room Boyfriend. Tidak disangka-sangka di ruangan itu ada K.Will, Sistar, dan anggota Boyfriend lainnya termasuk Kwangmin yang sudah sampai duluan. “Youngminnieee!!” sahut suara dari ujung. Itu Bora! Sesampainya Youngmin di ruangan itu, Bora langsung memeluk Youngmin. Betul! Ini bukti keduaku tentang penyelidikan hubungan Bora dan Youngmin. Aduh, kenapa mata ini berair! Bodoh! Kenapa aku menangis! Anehh! Mungkin ini gara-gara aku terlalu membaca buku dengan serius.Youngmin sejenak menoleh kebelakang bermaksud meminta minum. Tapi dia melihat Kim seperti ingin menangis lalu menanyakan sesuatu pada Kim. “Kamu kenapa? Kamu terhipnotis dengan buku bodoh itu lagi?”. “Hahah iya.. habisnya ceritanya sungguh mengharukan!” kata Kim setengah tersenyum sambil mengusap airmatanya sendiri. “Yasudahlah, berhenti membaca buku itu. Kalau kamu menangis mukamu jelek!” jawab Youngmin dan langsung pergi dari hadapan Kimei. Hati Kimei berasa seperti sejuk. Entah apa yang membuat dia tiba-tiba ingin senyum dan tertawa. Kata-kata itu....”Kalau kamu menangis mukamu jelek!”.. sanggup membuat aku merasa... aku tidak bisa menjelaskan ini...
            Sementara itu Kimei menunggu di lobby. Ia melanjutkan membaca buku Love in Attic. Ia memperhatikan kata-kata yang tertulis di setiap lembarnya. Dan pada lembar yang terakhir adalah akhir dari sebuah kesedihan. Semuanya bahagia, pasangan yang ada didalam novel itu hidup bahagia selamanya. Memang novel itu seperti dongeng, dan tidak salah untuk mempercayai dongeng. Itu adalah prinsip Kimei. Dan... aku percaya... aku tidak akan menangis ‘karenanya’ bisiknya dalam hati.

No comments:

Post a Comment