Keesokan paginya di meja makan
Youngmin berbicara kepada Kwangmin. “Kwangmin! Kamu pernah bilang padaku. Kalau
kamu lebih mandiri daripada aku. Mulai sekarang Kimei harus pergi bersamaku
kemanapun aku pergi. Dia akan membawa tasku, laptop ku semua kebutuhanku. Kamu
bawa sendiri! Ingat jangan terlalu dekat denganku kalau diluar rumah.”.
“Mengapa hyung? Kamu kesal padaku? Lagipula memang aku mau sendiri. Siapa
bilang Kimei akan pergi bersama ku terus atau bahkan kita berdua? Aku bisa
pergi naik motor, kau dan kimei naik mobil. Atau juga sebaliknya. Jangan
terlalu khawatir tentang itu hyung. Aku tau porsiku sendiri.” Jawab Kwangmin
yang lebih bijaksana.”Baiklah. kuanggap tadi itu adalah sebuah sumpah antara
kita berdua!” balas Youngmin.
Kimei turun dari tangga membawa baju
kotor Youngmin. Youngmin hanya memandangnya dengan tertawa kecil. Anggap saja itu pembalasan dariku Kim. Makanya, lebih berhati-hatilah akan segala
hal Kim. Coba saja waktu itu kamu tidak menumpahkan kopi itu. Mungkin aku tidak
akan sekesal ini padamu. “Hyung mengapa kamu tersenyum? Kamu jatuh cinta
padanya ya?” tanya Kwangmin yang polos itu. “Bodoh! Aku tidak akan suka dengan
perempuan ceroboh itu! Liat! Mukanya kusam seperti tidak pernah mandi. Lebih
baik aku melihat Bora daripada dia!” Jawab Youngmin dengan suara sengaja
dikeras-keraskan. Kimei langsung berhenti ditengah jalan. Ia menyadari akan
perkataan Youngmin itu dan mencoba memikirkan lagi tentang foto itu. Benar, mereka berdua berpacaran. Dugaanku
benar! Tapi ada yang aneh, kenapa sekarang aku sedih? Kenapa? Aneh! Engga!
Mungkin aku sedih karena sudah tidak bertemu ayah dan Sunju beberapa hari ini..”Hei
ceroboh! Kenapa berhenti ditengah jalan? Kata-kataku menyakitimu ya. Yasudah
kalau begitu aku minta maaf” Sahut Youngmin dari meja makan sambil tertawa
cekikikan dengan kembarannya Kwangmin. Sudahlah
kim, lupakan saja, orang seperti itu tidak tahu kerja kerasmu. Sabar Kim..
sabar..
Sementara Youngmin sedang mandi,
Kimei menyiapkan baju Youngmin untuk hari ini. Kaos abu-abu dan celana jeans
juga sepatu sports kesukaan Youngmin. Kimei juga merapihkan dirinya untuk
memulai harinya yang akan dia habiskan bersama Youngmin. Kanya yang baru
melihat Youngmin turun dari kamarnya bingung dan berbisik kepada Kimei. “Kamu
tahu darimana kalau itu baju kesukaan Youngmin?” Tanya Kanya agak heran dengan
Kimei. “Aku hanya menyocokannya saja. Aku tidak sengaja mengambil kaos itu dari
lemari, lalu aku carikan celana jeans dan sepatu itu. Kelihatannya cocok dan
keren. Jadi itu yang aku siapkan untuk Youngmin.” Jelasnya. “Kamu memang
memiliki selera fashion yang kuat!”. “Hahaha.. tidak. Mungkin itu hanya kebetulan”
jawab Kimei malu. “Perpaduan baju dan celanamu bagus hyung! Kamu memang
kembaranku yang paling keren untuk hari ini!” Puji Kwangmin. “Sudah pasti.
Pasti Bi Kanya yang siapkan. Dia selalu tau seleraku.”.Kimei yang mendengar itu
agak panas dan ingin mencela. Ia sekaligus ingin membela dirinya, karena baju
dan celana jeans itu Kimei yang siapkan bukan kanya! “Kimei! Ayo berangkat!”
ajak Youngmin. “iya tuan”.
Mereka pergi naik mobil. Youngmin memang benar-benar manja! Adiknya
saja mampu menyetir motor sendiri. Masa dia tidak mampu menyetir mobilnya
sendiri. Harus pakai supir lagi. Aneh! Manja! Idola macam apa yang Taru idamkan
selama ini??
No comments:
Post a Comment