Sunday, April 21, 2013

Youngmin (Boyfriend) Love Story : FATE part 1


Cepat Kim! Yang itu! Itu anggota boyfriend yang paling ganteng!!” teriak Taru. “Yang mana??” tanya Kimei. “Ish.. yang itu Youngmin!! Itu yang pakai jaket biru!!” sahut Taru dengan kencang. Cekrikkk... Kim berhasil mengambil gambar Youngmin. Ya, Taru meminta bantuan Kimei, karena Taru adalah gadis yang pendek. Jadi sulit baginya untung mengambil foto Youngmin di tengah keramaian seperti itu. Sedangkan Kimei adalah gadis yang lumayan tinggi. Ketibaan Boyfriend di bandara itu sangat mengagumkan sekaligus banyak BestFriends (sebutan fansclub boyfriend) yang mengerumuni mereka. “Hei.. hei bukakan jalan untuk Boyfriend! Jangan menutupi Jalan!!!” kata salah satu security di bandara itu. “Aaaa.. setidaknya melihat Youngmin secara langsung itu indah :’)” kata Taru gadis yang pendek itu. “Tidak usah berlebihan!” sahut Kiimei memberi kamera itu kepada Taru dengan agak sinis. Mereka kembali ke Faxe Cafe dengan bus. Ya, itu tempat kerja mereka.  Faxe Cafe adalah tempat bintang korea menghabiskan waktu luangnya.
Kimei dan Taru masuk dari pintu belakang cafe. “Yap! Waktu istirahat kalian habis! Sudah ada beberapa minuman dan makanan yang harus kalian antar! “ Kata Ms. Fei, kepala pegawai cafe itu.  Ia memberi nampan dengan sejumlah kopi diatasnya. “Nih! Kimei! Antar ke meja nomor 10!” Perintahnya. Kimei menerima nampan itu dari tangan Ms.Fei dan dengan segera pergi menju meja nomor 10. Tanpa disangka-sangka... Boyfriend sedang duduk di meja itu. “Tidak mungkin....” katanya dalam hari. Dia melangkah pelan-pelan dan gugup. Tatapan matanya tertuju pada Youngmin. Ia baru menyadari bahwa Youngmin ternyata tampan. Ia sampai tidak menyadari ia tersandung tali sepatunya sendiri dannnnn...... KOPI ITU JATUH DI PUNDAK YOUNGMIN DAN MENGENAI JAKET YOUNGMIN.Youngmin serentak berdiri dan kimei kaget. “MATA KAMU SEBENARNYA DIMANA? DI LUTUT? HAH? SEKARANG KAMU MAU BERBUAT APA DENGAN JAKETKU YANG KOTOR INI HAH?” Bentak Youngmin karena merasa panas di pundaknya sekaligus terkejup. “Emm.. maaf... aku...”.”APA?! pokoknya aku tidak mau ke Cafe ini lagi! Sungguh pelayanan yang buruk!” Youngmin dan boyfriend beranjak keluar cafe. “Emm.. apa yang sudah aku lakukan?” kata Kimei dalam hati. “KIMEI!! APA-APAAN INI!! KAMU TELAH MEMBUAT REPUTASI KITA HANCUR! SEKARANG KAMU SAYA PECAT!!” bentak Ms.Fei. “Ms.. aku mohon ms.. beri aku ...”. “TIDAK! BERESKAN BARANGMU SEKARANG JUGA! KAMU SAYA PECAT!”. Dengan perasaan sedih dan malu Kimei lari ke lokernya, ia melewati Taru yang sedang membuat kopi. “Kim....” sahut Taru. Kimei tidak mau menjawabnya.. ia sudah terlalu sedih dan malu.
Ia menangis disepanjang jalan pulang. Ia bingung harus berkata apa pada ayahnya. “Apa yang telah aku lakukan? Seharusnya yang harus disalahkan adalah mata ini yang sudah menatap Youngmin bukan aku..” tangisnya.
Sesampainya di rumah, adiknya, Sunju membukakan intunya. “Tumben pulang secepat ini Kim. Ada apa dengan matamu?”. “Mataku sakit, jadi aku izin dari Ms.Fei, udah sana jangan ganggu aku!” Kim naik keatas menju kamarnya. Sepanjang ia menangis, ia tidak sadar bahwa ia tertidur. “Kim.. kim..kim.. kimei..” suara itu terdengar di telinganya. Ia bangun dan menyadari itu suara ayahnya. “Kim ada apa denganmu? Suju bilang matamu sembab”. “Ayah.. ayah.. tidak marahkan jika aku berkata seperti ini?” tanya Kimei dengan setengah suara. “Iya tidak apa-apa Kim. Ayah janji tidak akan marah”. “Ayah.. aku...aku..aku... aku dipecat gara-gara sesuatu” Kimei menceritakan semua hal yang terjadi. Ia menangis, tapi ayahnya mencoba untuk menenangkan Kim. “Kim.. setiap orang melakukan kesalahan, tapi kamu tidak boleh terpuruk terus”. Meskipun Kimei sudah cukup tenang, ia masih terpikir untuk mencari pekerjaan. Namun, ia tidak tahu harus bekerja dimana. Keesokan harinya, ia mulai mencari pekerjaan. Pada waktu ia keluar dari rumah, ayahnya memanggilnya. “Kim! Kim!!” Kim menengok, “Iya Yah? Ada apa?” Ayahnya memberikan koran pagi ini dan ia langsung tersenyum. Kim langsung memeluk ayahnya dan tidak bisa menahan air mata bahagianya. Di kertas itu ia melihat bahwa ada pekerjaan yang menantinya. Meskipun hanya menjadi pembantu, tapi gaji yang akan dia dapat akan sangat besar. Ia sangat senang.

No comments:

Post a Comment