Kimei memberanikan diri keluar
dari kamarnya. Meskipun ia sendiri merasa takut dan khawatir akan matanya yang
masih sembab. Ia tidak ingin melihat Youngmin panik. Jadi, ia keluar dengan
menundukkan kepalanya. "Iya. Kenapa Young?" tanya Kim. "Aku mau
minta maaf soal kemarin. Aku memang banyak melakukan kesalahan padamu. Aku
benar-benar meminta maaf". "Aku saja tidak pernah mengingat
kesalahanmu. Mengapa kamu sendiri mengingatnya? Aku sudah memaafkan semuanya.
Jadi tenang saja" kata Kim sambil terus menundukkan kepalanya. "Kamu
aneh! Kenapa tidak mau melihatku? Kamu kenapa Kim??" kata Youngmin agak
membentak dan terpaksa memegang dagu Kim dan mengangakat kepalanya dengan
terpaksa. Tangan Kim menghalangi Youngmin untuk melihat matanya yang sembab
tapi Youngmin bersihkeras untuk melihatnya dengan seksama. "Ada apa dengan
matamu Kim?" tanya Young kaget."Kamu! Jangan terlalu kasar sama
perempuan! Itu penyakitmu dari dulu! Kenapa kamu tidak bisa lebih lembut lagi sih?"
kata Kim. Tapi Young mengarahkan bibirnya kepada mata Kim dan meniup matanya.
Kim kaget! Dia terdiam dan tidak bisa berkata apa-apa."Bagaimana matamu
sekarang? sudah mendingankah?" tanya Young. "aah? sudah sudah"
kata Kim yang masih terpaku. Walaupun sebenarnya tidak ada perubahan dengan
matanya yang sembab. Tapi karena kebaikan Young yang sangat kebetulan itu yang
mampu meluluhkan amarah Kim kepadanya. "Memang kamu kenapa tadi malam?
Kenapa matamu bisa bengkak seperti itu?'. "Aku hanya.. hanya... hanya...
aku hanya terkena debu kemarin sewaktu aku mebereskan kamarku." kata Kim
dengan jantung yang berdebar-debar. "Oh. Nanti aku belikan obat mata
ya.". "TIDAK USAH!!! Ini pasti sembuh beberapa jam lagi. Kamu sudah
mandi belum? Nanti kamu telat berangkat ke tempat latihanmu!". "Aku
belum mandi Kim" kata Young sambil tertawa kecil. "Ah.. sudah kuduga.
Anak manja pemalas ini pasti belum mandi karena memikirkan aku" kata Kim
kegeeran. "WOOO! aku hanya menjalankan niat baikku untuk minta maaf!
Jangan kegeeran" kata Young sambil meninggalkan Kim. Dalam hitungan detik
mereka berdua menyahut satu sama lain. "Kim". "Young" kata
mereka berdua secara bersamaan. Mereka berdua saling bertatapan dan tersenyum
kepada satu dengan yang lain. "Kamu mandi sana! Mengapa memanggilku?"
kata Kim sambil tertawa. "Kau yang memanggilku!" kata Young membela
dirinya sendiri. "Kau". "Kau". "Kau! Haha! sudah
hentikan! aku mandi dulu kim! jangan rindu padaku ya!" Young lari kebawah
sambil tertawa. 'Aku pasti akan selalu merindukanmu Young..' kata Kim
dalam hati sambil tersenyum.
Setelah mandi Youngmin turun
kebawah menuju ruang makan dan melihat Kwangmin sedang membaca buku di meja
makan. Youngmin sebenarnya masih takut dengan Kwangmin yang tidak
disangka-sangka pernah marah seseram itu. Tapi Youngmin hanya menganggap Kwang
itu adiknya. Jadi mengapa ia harus punya rasa takut?
"Pagi dongsaeng!" sapa Young
kepada Kwang. Kwangmin diam saja dan tidak mau menanggapi Youngmin. Youngmin
yang baru saja duduk langsung tidak merasa damai berada satu meja dengan
Kwangmin. Tiba-tiba kedatangan Kim ke meja itu dengan membawa tas Youngmin
memecah ketentraman yang ada di ruang makan itu. "Kim! berikan tas itu
kepadanya! Dia tidak layak menerima bantuanmu!" kata Kwang dengan nada
datar. "Apa-apaan maksudmu Kwang? Kamu ingat sumpah kita? Kim akan terus
bersamaku! Kenapa kamu yang memerintahnya?" jawab Youngmin dengan emosi.
"Kamu tidak layak menerima bantuannya jika kamu tetap bersikap kasar
kepadanya! Kamu tidak tahu yang kamu lakukan dua hari yang lalu itu....".
"SUDAH! SUDAH! CUKUPPP! Aku akan ikut kalian berdua." kata Kim yang
menghentikan perdebatan YoungKwang."Tapi Kim..." sahut Youngmin.
"Sudah! aku ikut kalian berdua!!!" kata Kim yang pusing.
Youngmin yang sudah berada di mobil menunggu
kedatangan Kim. Tapi Kim tidak datang sendiri, ia datang bersama Kwangmin.
"Hyung! Kamu duduk di depan! aku dan Kim dibelakang" sahut Kwang
paksa. "Siapa kau? Aku lebih tua darimu!" kata Youngmin tegas.
"Ya.. hanya 6 menit" kata Kwang meremehkan. Youngmin yang sudah malu
dengan Kim, terpaksa ia harus duduk didepan dan membiarkan Kwangmin dan Kim
duduk dibelakang. Disepanjang perjalanan Kwangmin diam-diam menatap Kim yang
sedang menatap ke jendela. Youngmin melihat dari kaca kecil di mobil langsung
berkicau "Melihat seorang wanita didalam kesunyian itu dilarang!"
kata Youngmin bermaksud menyindir Kwangmin. Kwangmin langsung mengalihkan
pandangannya ke arah lain. Kim bingung dengan penjelasan itu. Trik kedua
Kwangmin adalah memegang tangan Kim diam-diam. Youngmin yang melihat kejadian
tersebut langsung terkejut. "DILARANG MEMEGANG TANGAN PEREMPUAN DI
MOBIL!" katanya sambil teriak kesal. Kwangmin dan Kim terkejut dibelakang.
Untung saja, Kwang belum sempat menyentuh tangan Kim. Kim bingung lagi dengan
penjelasan itu. Tapi disepanjang jalan Youngmin sebenarnya cemburu, karena
adiknya yang penuh karisma dan kebaikan itu sedang duduk dengan perempuan yang
ia cintai, Kim.